"SELAMAT DATANG DI BLOG TIM PENGGERAK PKK DESA TANJUNGSARI KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN"

Sabtu, 10 Desember 2011

BKKBN Genjot Penggunaan IUD

Kompas.com - Untuk mendukung pencapaian target penurunan angka kematian ibu melahirkan sesuai target Tujuan Pembangunan Milenium pada 2015, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan mendorong kampanye penggunaan kontrasepsi jangka panjang seperti IUD (intra uterine device).
Menurut Kepala BKKBN Sugiri Syarief, saat ini pihaknya terus mendorong kampanye IUD semaksimal mungkin. Sugiri menuturkan, kampanye yang dilakukannya telah memberikan hasil walaupun dianggap masih kurang.
"Telah terjadi peningkatan pada tahun 2010 dimana capaian IUD naik 55 persen dibandingkan tahun 2009. Diharapkan pada tahun 2011 naik 20-30 persen," jelasnya dalam acara konferensi pers bertajuk "Penggunaan Kontrasepsi untuk Mengurangi Angka Kematian Ibu di Indonesia," di jakarta (5/7).
Saat ini, penggunaan IUD di Indonesia masih kalah dibandingkan dengan kontrasepsi jenis lain, seperti suntik, pil, dan susuk (implan) KB. Dari 29 juta pemakai alat kontrasepsi di tanah air, hanya 8 persen yang memakai IUD.
Karena itu BKKBN menurut Sugiri akan lebih menonjolkan promosi IUD. Penggunaan IUD lanjut Sugiri bisa menghemat pengeluaran karena harganya yang relatif terjangkau dan aman. Beda halnya dengan susuk KB yang membutuhkan dana cukup besar.
"Kalau implan dipenuhi semua, dibutuhkan anggaran setidaknya 6 triliun dari yang sekarang hanya 3,5 - 4 triliun setiap tahun," katanya.
Ia menambahkan, kurang populernya IUD dibanding implan antara lain karena faktor psikologis.  "Orang menganggap implan itu sebagai susuk KB. Susuk didalam hati orang Indonesia adalah sebuah benda yang bisa menimbulkan kecantikan. Jadi mudah diterima," cetusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar